Banyak yang beranggapan bahwa cara membaca pikiran orang hanya diketahui oleh seorang psikolog. Percaya atau tidak, dalam kehidupan sehari-hari, kita sebenarnya juga membaca pikiran orang. Tanpa kemampuan ini, kita semua tidak akan mampu menghadapi realita sosial dengan baik.
Kemampuan membaca pikiran telah muncul sejak lahir. Bayi yang baru dilahirkan melihat dan menyukai wajah seseorang, sekitar 2 atau 3 bulan ia sudah dapat memahami dan merespon pengasuhnya. Kemudian saat berusia 1 hingga 2 tahun, bayi tersebut sudah mampu mengamati tindakan orang dewasa. Dan di fase ini, ia meniru orang dewasa untuk menentukan kepribadian selanjutnya.
Dari sini dapat difahami bahwa saya, termasuk Anda, telah memiliki kemampuan membaca pikiran, sehingga dapat berampati, merespon dan bahkan bersosialisasi dengan baik. Hanya saja tingkat kemampuan kita berbeda. Ada yang dapat membacanya dengan baik, ada juga yang sering meleset / keliru.
Saluran pembaca pikiran
Mengingat cara membaca pikiran orang sangat diperlukan dalam interaksi sosial, kita perlu memahami saluran-saluran yang dapat digunakan. Diantaranya yaitu:
1. Gerak tubuh
Membaca bahasa tubuh seseorang adalah inti dari membaca pikiran. Lewat bahasa tubuh, kita dapat mengetahui pikiran dasar seseorang. Ketika seseorang mengamati gerak tubuh orang lain, ia dapat mengenali pikiran / perasaan dasar orong tersebut. Seperti takut, berani, marah, sedih, gembira, dll.
2. Ekspresi wajah
Ekspresi ini dapat menjadi penanda bagi seseorang untuk dapat mengetahui apa yang dipikirkan. Tetapi, tidak semua orang dapat melakukan hal ini dengan cermat.
Perubahan ekspresi wajah disebabkan oleh perubahaan kondisi atau perasaan seseorang. Saat seseorang sangat sedih dan terpukul, acapkali menampakkan mimik kesedihan. Saat bahagia, muka seseorang akan tampak berseri-seri.
Demikian juga dengan gerak mata yang ada di wajah kita. Mata yang turun mungkin menunjukkan bahwa seseorang sedang mengalami kesedihan. Mata tampak terbuka lebar ketika takut atau kaget. Tatapan kosong saat seseorang melamun. Atau bahkan mata menatap begitu tajam ketika sedang cemburu.
3. Nada
Kita dapat membaca pikiran dan perasaan orang lain melalui percakapan. Perhatikan nada suara yang ia ungkapkan. Berbicara terpatah-patah mungkin saja terjadi saat ia gugup. Berbicara dengan keras sering terjadi ketika seseorang sedang marah. Dan saat sedih, ia cenderung berbicara dengan lirih.
4. Style
Style di sini mencakup gaya hidup yang diantaranya seperti gaya pakaian, rumah, peralatan yang dipakai, dan lain-lain. Semua itu bisa menjadi penanda bagaimana alur pemikiran seseorang. Orang cenderung berdandan dengan rapi jika ia berpikir kerapihan adalah hal utama dalam hidup. Siapapun akan membuang sampah sembarang jika menganggap kebersihan bukan hal yang penting.
5. Pilihan kata
Ada satu lagi yang tidak bisa kita abaikan dalam proses membaca pikiran orang lain, yaitu kata-kata yang digunakan saat seseorang berbicara dan menulis. Kita dapat mencermati tulisan secara berulang-ulang, perhatikan diksi atau pilihan kata. Orang cenderung bersikap romantis sasat menorehkan kata-kata cinta. Orang berpendidikan tinggi seringkali berbicara dengan menggunakan bahasa formal dan modern.
[su_note note_color=”#e8faba” text_color=”#212119″ radius=”2″]Baca juga:
[/su_note]
Pikiran dalam Gerak Tubuh
Tahukah Anda bahwa 55% dari apa yang orang dengar saat Anda berbicara adalah bahasa tubuh? Ternyata, dalam komunikasi, orang dapat membaca tubuh dan nada suara Anda lebih dari kata-kata yang Anda bunyikan.
Sekitar 7% komunikasi difahami dari kata-kata, 35% dari nada suara, dan 55% dari bahasa tubuh. Karenanya, belajar menafsirkan bahasa tubuh dapat membantu seseorang berkomunikasi dengan efektif.
Anda dapat memilih menggunakan isyarat dan postur tubuh untuk menyampaikan pesan. Bahkan bisa membalikkan keadaan pikiran sendiri melalui bahasa tubuh.
Misalnya, jika Anda merasa tidak bahagia, TERSENYUMLAH !! Senyuman Anda secara alami akan mengirimkan sinyal “bahagia” ke otak Anda, yang pada gilirannya mengirimkan “pikiran bahagia” ke tubuh dan akhirnya memperbaiki mood.
1. Pesan Positif
Ingat, bahwa bahasa tubuh dapat dibaca paling akurat. Secara umum, kita dapat mencerna bagaimana keadaan mental / psikis seseorang melalui bahasa tubuhnya.
Coba Anda amati semua penjelasan di bawah.
Waspada
Tulang belakang lurus; Sedikit maju ramping; Tubuh berpaling ke arah pembicara; Sedikit tersenyum atau sedikit berpisah; Mata terbuka cukup lebar, dan fokus pada pembicara; Tangan terbuka atau siap untuk menulis; Mungkin sedikit memiringkan kepala untuk mendengarkan dengan intens.
Percaya
Bahu rileks dan terpusat; Tulang belakang lurus; Jika berdiri, kaki selebar bahu; Tangan terayun dengan tangan terbuka; Jika duduk, kaki rata di lantai dengan kaki sedikit berbeda, telapak tangan terbuka atau dengan ujung jari kedua tangan menyentuh lembut; Senyum ringan; Dagu terangkat, kepala miring sedikit ke belakang;Melihat ke depan dengan mata dan mulut yang rileks; Bernapas dalam-dalam, memperluas perut Anda saat Anda menarik napas; Bergerak perlahan dan dengan niat.
Sikap Terbuka
Bahu rileks dan berbaring tegak; Tubuh berpaling ke arah pembicara; Tangan tidak rapi dan rileks; Tangan dan lengan dapat ditahan dengan sikap ramah (hampir seperti mengundang pelukan); Sedikit tersenyum; Mata santai; Menganggukkan kepala dengan lembut.
Berpikir / Konsentrasi
Tulang belakang lurus; Maju atau mundur bersandar dengan jari menyentuh dagu, alis atau dahi; Mata terfokus pada pembicara, ke bawah, ke kiri dan ke kanan;Kepala sedikit miring; Menganggukkan kepala dengan lembut; Bibir ditekan ringan bersama; Dengan lembut mengatakan “hmm” sambil sedikit bernafas.
Memberi Dukungan dan Dorongan
Tulang belakang lurus; Maju ramping; Mata pada pembicara; Dagu terangkat, kepala sedikit miring ke belakang; Senyum moderat di wajah, bibir terbuka atau bersama; Menganggukkan kepala; Kepala mungkin miring sedikit ke satu sisi; Mengatakan “mm,” “yeah” atau “ah” dengan lembut.
2. Pesan Negatif
Kita dapat mengenal kemarahan seseorang, rasa grogi, bosan, dan sikap-sikap negatif lainnya melalui bahasa tubuh. Ada beberapa indikasi bahasa tubuh yang secara umum menggambarkan sikap negatif.
Untuk lebih jelasnya, simak uraian di bawah!!
Marah
Bahu mundur; Tubuh tampak berpaling dari pembicara atau bisa juga condong ke arah pembicara; Mata sempit; Dahi mengkerut; Bibir mengencang; Lengan bersedekap, kedua tangan di pinggul, atau tangan dipegang erat di belakang; Melakukan gerakan menusuk yang dibuat dengan tangan atau kaki ( misalnya menunjuk jari, atau menendang lantai dengan jari kaki)
Bahu masuk ke dada; Sedikit berpaling dari pembicara; Kepala miring pada sudut 45-60%; Mata bergerak mengelilingi ruangan tanpa memusatkan perhatian pada pembicara; Keran kaki atau jari atau tangan di saku dengan bahu terangkat sedikit ke telinga; Mungkin tangan digunakan untuk menutupi bagian wajah, Jari-jari melengkung dekat leher atau menyentuh rambut; Tenggorokan kering atau menelan ludah berulang kali.
Bosan
Tubuh dimiringkan jauh dari pembicara; Tulang belakang membungkuk sedikit; Mata terfokus ke atas atau ke bawah, dan jauh dari pembicara; Satu bahu sedikit jatuh dan berat badan bergeser ke satu sisi; Kepala dibawa turun untuk bertemu dengan tangan (mungkin dengan kepala atau dagu bertumpu di tangan) atau satu atau kedua tangan di saku; Kaki disilangkan (terutama di lutut); Lengan disilang atau jari di paha atau meja.
Terganggu
Tubuh atau kaki berpaling dari pembicara; Kepala miring sedikit, dagu sedikit ke atas dan jauh dari pembicara; Alis terangkat sedikit; Jari-jari menyentuh sisi wajah.
Tidak percaya diri
Tubuh dimiringkan jauh dari pembicara; Alis terangkat untuk mengerutkan dahi; Dagu miring ke arah dada; Satu tangan menggores bagian atas kepala, menyentuh hidung, atau menggosok mata; Kepala bergetar sedikit demi sedikit; Mata melihat ke bawah / ke lantai.
Tips Memahami Keadaan Orang
Komunikasi merupakan proses bertahap untuk mengurangi ketidakpastian. Dengan interaksi adalah bagian dari cara komunikasi yang bermanfat untuk mengenal orang lain. Awalnya Anda mengetahui bagian permukaan seseorang, namun seiring dengan interaksi yang intens, akhirnya Anda memahami lebih mendalam.
Selain menguasai cara membaca pikiran orang, ada baiknya anda juga menguasai metode memahami keadaan orang yang kita tuju. Dalam hal ini, ada tiga cara yang dapat digunakan, yaitu:
1. Cara pasif
Bila Anda mengamati orang lain tanpa orang itu sadar bahwa dia sendang diamati, itu artinya Anda sedang menerapkan strategi pasif.
Manfaat cara ini adalah untuk mengamati seseorang dalam tugas tertentu, misalnya dalam interaksi bersama orang lain dalam situasi sosial tertentu.
Anda dapat mengetahui bagaimana seseorang melalui pakaian dan kendaraan yang ia gunakan. Bagaimana sifat materialistis, pemarah, hemat, boros yang ada pada seseorang, semuanya dapat ditelusuri melalui tindakannya.
Bisa juga melaui karya dan tulisannya. Seseorang yang menuliskan cerita mengenaskan pada buku diarinya, mungkin ia sedang mengalami guncangan.
2. Cara Aktif
Jika anda berupaya mengumpulkan informasi tentang seseorang tanpa berinteraksi dengan orang tersebut, berarti ANda menggunakan strategi aktif. Anda dapat mengetahui perihal seseorang dengan bertanya kepada orang-orang dekatnya.
3. Cara interaktif
Jika Anda berinteraksi langsung dengan seseorang yang ingin diketahui, berarti Anda menggunakan cara interaktif.
Melalui cara ini, Anda dapat mengajukan pertanyaan cera bertatap muka, serta mengamati bagaimana respon-respon yang ia berikan.
Anda juga dapat mengetahui orang lain dengan cara mengukap diri Anda sendiri kepadanya. Karena pada umumnya, orang akan bersikap terbuka terhadap orang terbuka kepadanya.